Air selalu dibutuhkan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Saat panas menyengat, membuat tenggorokan terasa kering, airlah tumpuan kita untuk melepaskan dahaga. Tubuh yang kotod, oleh peluh dan debu, air menjadi satu harapan untuk membersihkannya. Bahkan untuk menyegarkan diri, tentu air pula yang dicari, baik sekedar cuci muka, mandi atau berenang.
Manusia tak pernah bisa membayangkan untuk bisa hidup tanpa air, seperti juga halnya manusia tak pernah bisa membayangkan hidup tanpa bumi tampat berpijak.
Seperti air, sebagai bentuk yang diciptakan lebih sempurna ketimbang mahluk lainnya, seharusnya setiap manusia memiliki sifar asertif, senantiasa hadir saat manusia lain membutuhkannya, selalu memberikan yang terbaik tanpa terlebih dahulu diminta.
Sehingga pada masanya, kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi seperti apapun, kita selalu dicari, dibutuhkan dan dipentingkan.
Sungguh merugi manusia yang kehadirannya tak pernah diperhitungkan.
