Hal Terindah

Begitu banyak hal yang telah ku lakukan dalam hidup,
hanya untuk melihat bahwa begitu indahnya dunia ini telah diciptakan Tuhan.
aku bisa melakukan segalanya hanya untuk bisa melihat matahari terbenam di cakrawala, menatap bulan purnama di langit malam..
juga pelangi yang selalu mampu melukiskan senyum di wajah ku,
dan aku ingin berenang menyelami lautan yang belum tersentuh
dengan airnya yang masih bersih, indah.. biru, berkilau.. sebiru kristal..

Kadang, aku menikmati malam dengan menyaksikan bintang jatuh,
dan mencoba untuk memandang dari jauh semua berlian di langit malam..
aku juga selalu tertantang menembus kabut di ketinggian yang menutup puncak-puncak gunung, berjalan di hutan hujan, melihat air terjun..
Ya! aku bisa melakukan apa saja untuk bisa berdiri di puncak tertinggi,
dan melihat indah hamparan pemandangan di bawahnya,

Bahkan aku ingin melakukan banyak hal yang tak mungkin
seperti terbang dengan sayapku sendiri di atas putih awan, di langit biru..
atau melihat semua hal indah di dunia,
seperti mawar merah bermekaran di sahara,
atau seperti sungai yang mengalir di tanah-tanah yang gersang..

Tapi aku selalu tau bahwa,
aku sedang melihat "Hal Terindah" yang hanya tercipta untukku,
setiap kali melihat mu tersenyum,
dan setiap kali aku menyelami kedalaman mata mu..





Dedicated to my Beloved Sons.. I Love You so Much...

Bapakku, Kecelakaan Lagi

Kemarin, 18 Juli 2011


Bapak kecelakaan lagi, jatuh dari sepeda motornya.
Luka-luka di wajah, tangan, kaki dan bahunya...
dan tulang belikat kiri, retak.
Ini keempat kalinya Bapak jatuh dari sepada motor.


Aah.. tiba-tiba aku sadar
Bapak sudah terlalu lemah di usia yang tidak seharusnya,
hidupnya tidak lagi normal seperti dulu.


Setelah kecelakaan hebat yang pertama tahun 2005,
yang mengakibatkan tulang tengkorak retak, pendarahan otak,
dan membuat bapak harus terbaring di ICU selama 14 hari,
dan satu bulan lebih perawatan opname.


Ditambah kecelakaan kedua Januari 2007,
dan bapak harus kehilangan beberapa giginya.
Lagi yang ketiga, Desember 2010, masih jatuh dari sepeda motor.
terserempet bus dan bapak terpental.
Satu tulang iganya patah, kepala penuh luka berdarah-darah.


Jangan terjadi lagi ya Allah...

Hikmah dibalik Musibah

Pagi itu, Selasa 18 Januari 2011..
Aku masih dalam perjalanan menuju kantor untuk rutinitas kerja, tiba hp berdering.. seseorang mengabarkan bahwa Bapak ku kecelakaan dan masuk Ruman Sakit. Kaget??? Pasti....

Pekerjaan aku tinggalkan, balik arah menuju Rumah Sakit, betapa sedihnya melihat keadaan Bapak dengan patah tulang iga ditambah banya jahitan di wajahnya. Aku melihat ini sebagai teguran untukku, selama ini begitu sibuk dengan urusanku sendiri.. Sementara Bapak jarang sekali mendapat perhatian dari aku, anaknya.

Dan aku bersyukur, aku mendapat banyak sekali kesempatan itu.. Dari mulai mengurus administrasi Rumah Sakit, menyuapi makan bahkan sekedar mendengarkan rintihan kesakitannya..

Terima kasih ya Allah.. Engkau masih memberikanku kesempatan mulia ini.
satu lagi pintaku, Segera bebaskan Bapak dari deritanya ini.. Amin..