Minggu, 31 Juli 2011

Mengerti

"Sikapmu yang tak mau mengerti aku, membuatku lelah"
begitu katamu sore ini.
Sejenak aku terdiam.. Entah mana yang lebih dominan,
antara sakit yang juga merasa tak dimengerti olehmu,
atau sakit karena sedang menyadari kesalahan.

Ruangan penumpang dalam kapal yang luas dan hanya dihuni beberapa manusia dalam perjalanan menuju ujung barat pulau jawa, tiba-tiba seperti kehabisan udara. Sesak dadaku susah payah berbafas.

Aku, seperti juga kamu yang ingin dimengerti. Barangkali rindu ini tak lagi bisa dibohongi. Seperti pesan melati yang tak pernah tersampaikan pada kumbang.
"Jangan kau hanya mengintipku dengan terbang berputar-putar diatas situ, hinggaplah dirantingku, kelopakku harum dapat kau cium juga madu yang tersedia untuk kau hisap"

Lelah... Mungkin itu juga yang sedang aku rasakan.
Memikul rindu terlalu berat, cinta yang terlalu karat. Dan mungkin jiwaku sekarat juga.

Sesuatu diinginkan yang tak pernah mungkin, mencoba melawan semua perasaan tapi kenyataan aku terus bertahan.

Ya... Aku juga ingin dimengerti, tantang rinduku yang gila.
Dimengerti dengan sekedar kata "sayang" yang menenangkan.
Dimengerti, panggil aku sayang, sayang...

Rabu, 27 Juli 2011

Jasmine Wish

This Poem is dedicated to someone, who love jasmine so much...
I love You...


To the one who owns this heart of mine
Comes this lovely wish dear Jasmine


That you'll feel special all day through
Because I think the world of you!

with Love, Noe 

Selasa, 26 Juli 2011

Pemilik Hati

A Song by ARMADA    

Lihat ku disini...
Kau buat ku menangis
Ku ingin menyerah
Tapi tak menyerah
Mencoba lupakan
Tapi ku bertahan

Reff:  Kau terindah kan selalu terindah
            Aku bisa apa tuk memiliki mu
            Kau terindah kan selalu terindah
            Harus bagaimana
            Ku mengungkapkannya
            Kau pemilik hatiku

Mungkin lewat mimpi
ku bisa tuk memberi
Ku ingin bahagia tapi tak bahagia
Ku ingin dicinta tapi tak dicinta

Kau pemilik hatiku... 
Kau pemilik hatiku...
Kau Pemilik hatiku...

Senin, 25 Juli 2011

Siapa Aku??

Tak terasa sudah pertengahan tahun 2011, malah sudah akhir Juli, dan tepat 1 Agustus - 7 hari lagi, adalah Ramadhan!! Waktu benar-benar berlalu begitu cepat.


Dan ini berarti juga, sudah hampir 4 bulan aku bekerja di kantor yang sejak lulus kuliah menerima aku bekerja pada Agustus 2005, dengan posisi berbeda dari sebelumnya. Ya, sebelumnya aku adalah akunting.


Sekarang.. entah apa namanya, aku malu menyebut diri sendiri sebagai manager. Merasa tidak pantas menyandang nama itu. tapi rupanya itu kenyataannya.


Berawal dari Manager terdahulu yang mendapat pekerjaan baru di tempat yang mungkin lebih baik, lalu ditunjuklah aku sebagai penggantinya. Dan entah juga atas dasar pertimbangan apa? Hanya saja aku selalu merasa tak pantas. Bahkan sampai saat ini, aku belum mampu memposiskan diri untuk bisa sesuai dengan nama yang aku sandang itu.


Lalu... Siapakah aku??

Seperti Air #5 Fitrah


Air bisa dibuat mendidih hingga 100 derajat, bisa juga dibuat dingin dan membeku hingga titik dibawah nol.

Namun air tetap bening tak berwarna, meski dalam keadaan panas atau beku. Ia tetap bernama air jika tetap bening tak berwarna, jika sudah berubah warna menjadi kuning atu merah, mungkin saja namanya sirop, jika berwarna hitam, hampir pasti orang menyebutnya kopi.


Atau ketika warnanya kecoklatan, mungkin kehitaman, dan meski masih bernama air, tapi pasti akan terdapat embel-embel sebagai nama dibelakang kata air, seperti aor kotor, air kali atau juga air got.

Seperti air, untuk menjadi diri sendiri, setiap manusia harus mempertahankan warna fitrahnya. Fitrah manusia adalah pada kesucian dan kebenaran, dan sudah bisa dipastikan bahwa manusia yang tidak lagi pada fitrahnya itu mungkin saja tidak lagi menyandang predikat manusia.

Atau sekiranya masih berwujud manusia, namun hakikatnya tak lagi manusia. Misalnya, manusia yang mengambil barang orang lain, biasanya dijuluki maling, pencuri, copet, jambret atau lainnya.

Dan bahwa manusia adalah mahluk hidup yang dalam tubuhnya sebagian besar adalah air, Seperti fitrah air yang bermula dengan kejernihannya, jiwa manusia pada awalnya adalah jiwa yang bersih, hendaknya jangan dikotori agar tetap jernih.


Mari Menjaga Fitrah Manusia, Seperti Fitrah Air.


Jumat, 22 Juli 2011

Jengkol, Oh.. Jengkol

Perjalanan pulang kerja, Sore 21 Juli 2011
Duduk di bis rasanya gak nyaman, pinggang sakit.. perut mules, dan gak tenanglah selama perjalanan pulang.. sambil terus berfikir "ini kenapaaa ya?!" hmm... biasanya sih sakit pinggang karena suka lupa minum air putih, tapi.. perut mulesnya karena apa??


Sampai di rumah, langsung masuk kamar.. rebahkan badan, tetep gak nyaman dengan rasa sakitnya. lalu minum banyak air putih untuk si ginjal dan tablet kecil papaferin untuk kurangi mules. Malem jam 9, rasa sakitnya kok gak berkurang. makin kesiksa deh ih. Sedih dan manjanya mulai kumat, telepon lah seseorang yang bisa ngademin emosi, hehehe.. dan aku ditanya karena keluhan sakitku yg kunjung sebuh "makan apa tadi siang?"


Cling....!! langsung inget deh. ceritanya hari ini ada salah seorang teman kerjaku ulang tahun, di traktir makan siang lah, beli di warung makan favorit di pelabuhan Paku, Anyer. Kalo yang lain lebih milih soto atau gado-gado, aku lebih memilih nasi ayam ditambah semur jengkol. ooooh... rupanya si jengkol yang bikin sakit ini toh. tapi kenapa ya?? yuk cari tau :) googling....


Jengkol mengandung asam jengkolat, yang bisa mambentuk kristal tak larut dan bisa mengendap di ginjal. yaah.. pantesan aja, udah kurang minum, makan jengkol pula hari ini. mantabs! Hey... meskipun begitu, bukan berarti jengkol yang bau itu tidak bermanfaat buat tubuh loh, dia juga punya banyak kandungan gizi yang benmanfaat loh. nanti di share hasil googlingnya lagi disini ya.


Yang terpenting sekarang, bagaimana agar kita tetap bisa mengkonsumsi makanan favorit itu tanpa keluhan? keluhan sakitnya maupun keluhan karena baunya, Ini dia tipsnya:

  • Rendam jengkol beberapa saat, atau rebus selama 4-6 jam, agar asam jengkolatnya larut.
  • Minum soda, atau banyak-banyak minum air putih
  • Jika ingin kandungan bau agak berkurang, memarkan jengkol setelah direbus setengah matang, dan rendam kembali agar kandungan bau berkurang
  • Makan timun setelah makan jengkol, atau permen bisa juga kali ya.. 
  • dan... jangan lupa siram dan sikat closet/kamar mandi setelah buang air.
Hidup Jengkol..... hehehehe... Semoga bermanfaat yach ;)

Kamis, 21 Juli 2011

I Love Allah


Oh Allah, I have no money, but I have You. I am rich.


Oh Allah, I have no freedom, but I believe in You. I am free.


Oh Allah, I have no patience, but I read Your Quran. I am calm.


Oh Allah, I get no respect, but You listen to my dua. I am proud.


Oh Allah, I have no time, but I think of Jannah. I have forever.


Rabu, 20 Juli 2011

Tukang Ojek

Sore, pulang kerja. 18 Juli 2011

Seperti biasa aku pulang kerja turun di perempatan pinggir jalan raya, pojok lapangan Kramatwatu, Serang. Disana banyak sekali tukang ojek dengan wajah-wajah girang setiap kali bus karyawan berhenti dan menurunkan beberapa penumpang, yang pastinya akan menjadi penumpang mereka.

Kebetulan salah satu dari mereka mendekati dan menawarkan jasa ojeknya padaku, yamaha jupiter yang masih terlihat baru beberapa bulan. Biasanya aku lebih banyak diam selama dalam perjalanan naik ojek, tapi kali ini rasanya ada yang membuatku harus bicara. Motornya terlalu tinggi untuk ukuran tubuhku yang pendek, hingga susah payah agar aku bisa duduk di jok motornya. Dan otomatis mulut ini seperti sedikit mengeluh; "duuh.. pak, ini motornya tinggi amat!".

Berawal dari keluhan itu, obrolan berlanjut. Si bapak tukang ojek mulai bercerita soal sepeda motornya yang dibelinya secara kredit dengan angsuran per bulan sekitar hampir tujuh ratus ribuan. Seperti ada yang menggelitik fikiranku, gatal rasanya ingin tahu lebih banyak. Seorang tukang ojek dengan cicilan motornya yang menurutku itu jumlah yang besar.

Si bapak yang ramah dengan senang hati menjawab semua pertanyaan yang aku lontarkan. Dari obrolan singkat yang hanya 10 menit itu aku belajar banyak hal. Dengan profesinya sebagai tukang ojek, ya ojek adalah penghasilan utama dan satu-satunya. dia mampu menghidupi keluarganya, makan dan sekolah ketiga anaknya, cicilan motor sebagai modal utamanya, satu lagi yang menurutku pengeluaran besar; Rokok!

Jam kerjanya juga nggak jauh beda dengan aku sebagai karyawan bergaji tetap, dia mulai jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Penghasilan rata-rata per hari Rp80.000,- s.d. Rp100.000,- dengan hari kerja Senin - Sabtu, hari Minggu dia gunakan untuk berkumpul dengan keluarga. whew!!! wonderful.. gaji bulanan ku sedikit lebih kecil dibawahnya. hehehe.... tapi Alhamdulillaah.. tetap bersyukur.

Satu hal penting yang kemudian membuatku tergerak untuk menulis disini adalah bahwa, Allah telah memberikan begitu banyak jalan untuk manusia menjemput rejekinya, dan bahwa pekerjaan apapun, jika kita tekuni dengan sungguh-sungguh, diniatkan ibadah dan atas nama cinta keluarga, disertai rasa syukur, pasti akan membuahkan hasil. Yang penting adalah kemauan, kerja keras tanpa mengeluh, dan pantang menyerah.

Terima kasih bapak tukang ojek... terima kasih buat yang berkenan membaca, semoga bermanfaat.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...