Senin, 07 Maret 2011

Seperti Air #2 Selalu Bergerak




Air senantiasa bergerak, dimanapun ada celah dan ruang,
sudut dan sisi air pasti menemukan jalan.


Air cenderung bergerak kebawah. Ada 2 hal menjadikannya ke atas, oleh ajakan awan yang kemudian menjadikannya hujan dan akhirnya kembali jatuh kebawan (bumi), dan satu lagi, oleh mesin buatan manusia untuk berbagai keperluan, namun pasti ujungnya selalu kebawah.

Air yang berdiam diri, akan terjebak dalam kubangan tak berpembuangan, akan mengering, berwarna tak lagi beningdan akhirnya tak berguna sama sekali, bahkan bisa menjadi sumber penyakit akibat dihinggapi bemacam bakteri. Air yang demikian tak lagi bersih dan suci, hingga tak layak untuk segala keperluan manusia.

Seperti air, tak pernah diam. Selalu beranjak setiap saat, seperti itulah seharusnya manusia. Ada 2 jenis manusia tak bergerak, malas atau mati. Mereka yang tak bergerak, berdiam diri dan tak melakukan aktifitas yang bermanfaat, maka tak ubahnya ia seperti mahluk yang tak bernyawa. Keberadaannya tak ada bedanya seperti ketiadaannya. Keberadaannya tak dirasa manfaatnya, dan ketiadaanya tak dirisaukan.

Manusia yang tak memiliki aktifitas, tak bekerja dan tak menggunakan potensi dan kelebihannya, adalah manusia yang tak berguna.

Seperti air, jikapun harus terus bergerak, hendaknya manusia tak pernah lupa bahwa ia punya tempat kembali. Manusia bermula dari bawah dan akan kembali jatuh kebawah. mengawali hidup tanpa apapun, juga tanpa apaun saat mengakhirinya.

Manusia berasal dari tanah, dan akan kembali ke tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...