Rabu, 24 Agustus 2011

Terabaikan

Aku telah melalui waktu yang panjang, seseorang datang lalu pergi dari hatiku, bergantian. Semua mengajarkan ku untuk lebih bijak dalam mencinta. Cinta, sebuah kata yang sulit dijabarkan tapi selalu bisa dirasakan kehadirannya. Cinta, adalah bagaimana membuat orang yang kita cintai berbahagia dalam hidupnya.

Bahkan dalam memutuskan bersama ataupun berpisah, tujuannya hanya satu.. untuk bahagia. Cinta, tidak menuntut apalagi memaksa, cinta tidak egois - seperti dalam kalimat "Cinta tidak harus memiliki" maka ketika harus melepaskan, lepaskan dengan satu alasan "demi kebahagiaannya"


Sejak awal kebersamaan, aku memang tak pernah memilikimu.
tapi aku menyerahkan seluruh hatiku kepada mu, dan kau tidak menggenggamnya - tapi aku membiarkannya tergeletak di beranda hidupmu. mungkin salah jika sekarang aku sebut ini sebagai melepaskanmu,
mengambil kembali hatiku - itu terdengar lebih tepat.
Aku telah melihat sebuah kesempurnaan dalam hidupmu,
(hahah.. seharusnya sejak awal aku sadari kesempurnaan hidupmu).
Aku pernah berharap menjadi pelengkap kebahagiaanmu, meski hanya sementara..
Aku ingin menjadi seseorang yang berarti dalam hidupmu.

Pagi ini, kau benar-benar menyadarkan ku. Selalu ada kebahagiaan yang lebih saat berkumpul dengan orang-orang yang memilikimu, dia yang biasa terpisah jarak denganmu. Begitu kira-kira ceritamu, lalu kau meminta maaf atas aku yang terabaikan. Tiba-tiba ada hangat yang mengalir karena mataku memanas,
terlebih saat doa yang kau ucapkan agar kebersamaanmu bisa abadi dengannya.
Egoku menyimpulkan bahwa aku akan benar-benar terlupakan.

Menjadi orang yang terlupakan memang sakit, tapi aku berusaha untuk kembali memahami arti cinta, aku bahagia melihatmu berbahagia.
Aku berharap untuk bisa cukup kuat mengambil kembali hatiku.
I wish I don't Love You Anymore...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...