Rabu, 20 Juli 2011

Tukang Ojek

Sore, pulang kerja. 18 Juli 2011

Seperti biasa aku pulang kerja turun di perempatan pinggir jalan raya, pojok lapangan Kramatwatu, Serang. Disana banyak sekali tukang ojek dengan wajah-wajah girang setiap kali bus karyawan berhenti dan menurunkan beberapa penumpang, yang pastinya akan menjadi penumpang mereka.

Kebetulan salah satu dari mereka mendekati dan menawarkan jasa ojeknya padaku, yamaha jupiter yang masih terlihat baru beberapa bulan. Biasanya aku lebih banyak diam selama dalam perjalanan naik ojek, tapi kali ini rasanya ada yang membuatku harus bicara. Motornya terlalu tinggi untuk ukuran tubuhku yang pendek, hingga susah payah agar aku bisa duduk di jok motornya. Dan otomatis mulut ini seperti sedikit mengeluh; "duuh.. pak, ini motornya tinggi amat!".

Berawal dari keluhan itu, obrolan berlanjut. Si bapak tukang ojek mulai bercerita soal sepeda motornya yang dibelinya secara kredit dengan angsuran per bulan sekitar hampir tujuh ratus ribuan. Seperti ada yang menggelitik fikiranku, gatal rasanya ingin tahu lebih banyak. Seorang tukang ojek dengan cicilan motornya yang menurutku itu jumlah yang besar.

Si bapak yang ramah dengan senang hati menjawab semua pertanyaan yang aku lontarkan. Dari obrolan singkat yang hanya 10 menit itu aku belajar banyak hal. Dengan profesinya sebagai tukang ojek, ya ojek adalah penghasilan utama dan satu-satunya. dia mampu menghidupi keluarganya, makan dan sekolah ketiga anaknya, cicilan motor sebagai modal utamanya, satu lagi yang menurutku pengeluaran besar; Rokok!

Jam kerjanya juga nggak jauh beda dengan aku sebagai karyawan bergaji tetap, dia mulai jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Penghasilan rata-rata per hari Rp80.000,- s.d. Rp100.000,- dengan hari kerja Senin - Sabtu, hari Minggu dia gunakan untuk berkumpul dengan keluarga. whew!!! wonderful.. gaji bulanan ku sedikit lebih kecil dibawahnya. hehehe.... tapi Alhamdulillaah.. tetap bersyukur.

Satu hal penting yang kemudian membuatku tergerak untuk menulis disini adalah bahwa, Allah telah memberikan begitu banyak jalan untuk manusia menjemput rejekinya, dan bahwa pekerjaan apapun, jika kita tekuni dengan sungguh-sungguh, diniatkan ibadah dan atas nama cinta keluarga, disertai rasa syukur, pasti akan membuahkan hasil. Yang penting adalah kemauan, kerja keras tanpa mengeluh, dan pantang menyerah.

Terima kasih bapak tukang ojek... terima kasih buat yang berkenan membaca, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...