Minggu, 31 Juli 2011

Mengerti

"Sikapmu yang tak mau mengerti aku, membuatku lelah"
begitu katamu sore ini.
Sejenak aku terdiam.. Entah mana yang lebih dominan,
antara sakit yang juga merasa tak dimengerti olehmu,
atau sakit karena sedang menyadari kesalahan.

Ruangan penumpang dalam kapal yang luas dan hanya dihuni beberapa manusia dalam perjalanan menuju ujung barat pulau jawa, tiba-tiba seperti kehabisan udara. Sesak dadaku susah payah berbafas.

Aku, seperti juga kamu yang ingin dimengerti. Barangkali rindu ini tak lagi bisa dibohongi. Seperti pesan melati yang tak pernah tersampaikan pada kumbang.
"Jangan kau hanya mengintipku dengan terbang berputar-putar diatas situ, hinggaplah dirantingku, kelopakku harum dapat kau cium juga madu yang tersedia untuk kau hisap"

Lelah... Mungkin itu juga yang sedang aku rasakan.
Memikul rindu terlalu berat, cinta yang terlalu karat. Dan mungkin jiwaku sekarat juga.

Sesuatu diinginkan yang tak pernah mungkin, mencoba melawan semua perasaan tapi kenyataan aku terus bertahan.

Ya... Aku juga ingin dimengerti, tantang rinduku yang gila.
Dimengerti dengan sekedar kata "sayang" yang menenangkan.
Dimengerti, panggil aku sayang, sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...